Judul | Cerita Anak Shaleh Sehari-hari Bersama Umar Bin Khatab / Gamal Kamandoko ; editor, Ahmad Sobirin |
Pengarang | Gamal Kamandoko, (Gamal Kamandoko,) (Gamal Kamandoko,) (Gamal Kamandoko,) (penulis) (penulis) (penulis) (penulis) Ahmad Sobirin, (editor.) |
EDISI | cetakan pertama |
Pernyataan Seri | Cerita Anak Shaleh |
Penerbitan | Pontianak : Derwati Press, 2016 |
Deskripsi Fisik | viii,332 halaman ;23 cm |
ISBN | 979-1707-96-x |
Subjek | Islam-Sejarah-Masa Umar bin Khatab |
Abstrak | Suatu ketika datang kiriman dari Yaman kepada Khalifah Umar bin Khattab di Madinah. Isi kiriman tersebut berupa bahan pakaian burd. Khalifah Umar bin Khattab kemudian membagi-bagikan bahan pakaian tersebut kepada kaum Muslimah dan setiap orang mendapat bagian sehelai kain burd. Sama halnya dengan kaum Muslimin lainnya, Khalifah Umar bin Khattab juga mendapat sehelai bahan pakaian tersebut. Suatu hari Khalifah Umar bin Khattab naik ke atas mimbar dengan kemeja dari kain burd itu. Ketika itu Khalifah Umar bin Khattab menyerukan kepada kaum Muslimin untuk berjihad. Secara tak terduga, seseorang dengan suara lantang menyergah seruan Khalifah Umar bin Khattab, "Aku tidak perlu mentaati seruanmu!" Terperangah orang-orang mendapati sergahan lantang orang itu. Tak urung Khalifah Umar bin Khattab pula. "Mengapa engkau tidak perlu mentaati perintahku?" tanya Khalifah Umar bin Khattab. "Karena engkau lebih mementingkan dirimu sendiri dibandingkan kepentingan kami!" jawab orang itu dengan berani. "Engkau ternyata mendapatkan bagian kain burd yang lebih banyak dibandingkan kami. Engkau mendapatkan bagian sehelai kain yang tidak cukup untuk engkau jadikan pakaian karena tubuhmu yang tinggi itu. Lantas, mengapa engkau jadikan kain itu menjadi kemeja?" Khalifah Umar bin Khattab tidak menampakkan kemarahannya karena sergahan dan tuduhan yang begitu kasar kepadanya. Ia menoleh ke arah anaknya, Abdulullah bin Umar, dan berujar, "Abdulullah, jawablah!" Abdulullah bin Umar segera meluruskan tuduhan yang tidak betul terhadap ayahandanya itu. Katanya, "Sehelai kain burd bagianku kuberikan kepadanya agar cukup untuk dibuatnya kemeja." Jelaslah masalah baju Khalifah Umar bin Khattab tersebut. Sehelai kain yang menjadi bagian Khalifah Umar bin Khattab tidak cukup untuk dibuatnya pakaian karena tubuhnya yang besar. Karena itu Abdulullah bin Umar memberikan sehelai kain bagiannya kepada ayahandanya itu agar dapat mencukupi dibuat pakaian. Orang yang menyergah Khalifah Umar bin Khattab pun menyadari kesalahannya. Katanya kemudian, "Jika demikian halnya, wahai Amirul Mukminin, aku kini mematuhimu." |
No Barcode | No. Panggil | Akses | Lokasi | Ketersediaan |
---|---|---|---|---|
202101001CL2 | 297.912 GAM c | Dapat dipinjam | Perpustakaan Kota Singkawang - RUANG ANAK | Tersedia |
202101002CL2 | 297.912 GAM c | Dapat dipinjam | Perpustakaan Kota Singkawang - RUANG ANAK | Tersedia |
Tag | Ind1 | Ind2 | Isi |
001 | INLIS000000000013073 | ||
005 | 20221216040253 | ||
007 | ta | ||
020 | # | # | $a 979-1707-96-x |
035 | # | # | $a 0010-1022000146 |
040 | # | # | $a KBPUSIG$b ind$e rda |
041 | 0 | # | $a ind. |
043 | # | # | $a 20.3 |
082 | 1 | 4 | $a 297.912$2 [23] |
084 | # | # | $a 297.912 GAM c |
100 | 0 | # | $a Gamal Kamandoko, $e penulis$e Gamal Kamandoko, $e penulis$e Gamal Kamandoko, $e penulis$e Gamal Kamandoko, $e penulis |
245 | 1 | 0 | $a Cerita Anak Shaleh Sehari-hari Bersama Umar Bin Khatab /$c Gamal Kamandoko ; editor, Ahmad Sobirin |
250 | # | # | $a cetakan pertama |
264 | # | 1 | $a Pontianak :$b Derwati Press,$c 2016 |
300 | # | # | $a viii,332 halaman ; $c 23 cm |
336 | # | # | $2 rdacontent |
337 | # | # | $2 rdamedia |
338 | # | # | $2 rdacarrier |
490 | # | # | $a Cerita Anak Shaleh |
520 | # | # | $a Suatu ketika datang kiriman dari Yaman kepada Khalifah Umar bin Khattab di Madinah. Isi kiriman tersebut berupa bahan pakaian burd. Khalifah Umar bin Khattab kemudian membagi-bagikan bahan pakaian tersebut kepada kaum Muslimah dan setiap orang mendapat bagian sehelai kain burd. Sama halnya dengan kaum Muslimin lainnya, Khalifah Umar bin Khattab juga mendapat sehelai bahan pakaian tersebut. Suatu hari Khalifah Umar bin Khattab naik ke atas mimbar dengan kemeja dari kain burd itu. Ketika itu Khalifah Umar bin Khattab menyerukan kepada kaum Muslimin untuk berjihad. Secara tak terduga, seseorang dengan suara lantang menyergah seruan Khalifah Umar bin Khattab, "Aku tidak perlu mentaati seruanmu!" Terperangah orang-orang mendapati sergahan lantang orang itu. Tak urung Khalifah Umar bin Khattab pula. "Mengapa engkau tidak perlu mentaati perintahku?" tanya Khalifah Umar bin Khattab. "Karena engkau lebih mementingkan dirimu sendiri dibandingkan kepentingan kami!" jawab orang itu dengan berani. "Engkau ternyata mendapatkan bagian kain burd yang lebih banyak dibandingkan kami. Engkau mendapatkan bagian sehelai kain yang tidak cukup untuk engkau jadikan pakaian karena tubuhmu yang tinggi itu. Lantas, mengapa engkau jadikan kain itu menjadi kemeja?" Khalifah Umar bin Khattab tidak menampakkan kemarahannya karena sergahan dan tuduhan yang begitu kasar kepadanya. Ia menoleh ke arah anaknya, Abdulullah bin Umar, dan berujar, "Abdulullah, jawablah!" Abdulullah bin Umar segera meluruskan tuduhan yang tidak betul terhadap ayahandanya itu. Katanya, "Sehelai kain burd bagianku kuberikan kepadanya agar cukup untuk dibuatnya kemeja." Jelaslah masalah baju Khalifah Umar bin Khattab tersebut. Sehelai kain yang menjadi bagian Khalifah Umar bin Khattab tidak cukup untuk dibuatnya pakaian karena tubuhnya yang besar. Karena itu Abdulullah bin Umar memberikan sehelai kain bagiannya kepada ayahandanya itu agar dapat mencukupi dibuat pakaian. Orang yang menyergah Khalifah Umar bin Khattab pun menyadari kesalahannya. Katanya kemudian, "Jika demikian halnya, wahai Amirul Mukminin, aku kini mematuhimu." |
650 | # | # | $a Islam-Sejarah-Masa Umar bin Khatab |
700 | 0 | # | $a Ahmad Sobirin,$e editor. |
850 | # | # | $a KBPUSIG |
990 | # | # | $a 202101001CL2 |
990 | # | # | $a 202101002CL2 |
Content Unduh katalog
Karya Terkait :