
Judul | Melawan Dalam Volksraad : M.H. Thamrin dan Gerakan Nasionalis Kooperasi di Indonesia 1927 -1942/ Toto Widyarsono; editor, Tim Mata Padi. |
Pengarang | oto Widyarsono, (oto Widyarsono,) (penulis) (penulis) Tim Mata Padi , (editor.) |
EDISI | cetakan pertama |
Penerbitan | MataPadi Presindo, Yogyakarta 2020 |
Deskripsi Fisik | xviii,112 halaman :ilustrasi ;20 cm |
ISBN | 978-602-1634-37-0 |
Subjek | Sejarah, M.H. THAMRIN |
Abstrak | Laporan Thamrin di Volksraad menggerakan pers Eropa dan dikutip secara luas oleh pers Amerika. Akibatnya, di Amerika timbul propaganda luas untuk memboikot Tembakau Deli. Pada tahun 1938, Thamrin berpidato di Volksraad menjelaskan posisi fraksinya yaitu, menuntut kemerdekaan Indonesia guna mencapai masyarakat Indonesia yang sempurna dan pemerintahan yang sebaiknya. Fraksi Nasional di dalam Volksraad bertujuan untuk mencapai Kemerdekaan Indonesia secepat mungkin, dan Fraksi Nasional mencapai tujuan dengan menggalakkan perubahan politik. Menuntut penghapusan segala perbedaan politik, ekonomi dan intelektual, serta menggunakan semua ikhtiar yang dipandang sah untuk maksud tersebut. Kalau kita mengikuti faktor-faktor yang mencetuskan pembentukan Fraksi Nasional maka akan jelas bahwa pembentukannya itu merupakan konsekuensi logic dari proses psikologis yang terjadi dalam dunia politik Indonesia.Bila sebelumnya ada orang yang mengatakan bahwa pemerintah Hindia Belanda membedakan perlakuan terhadap Nasionalis Ekst |
Catatan | Biografi Penulis : halaman 111 Indeks : halaman 105 - 109 |
No Barcode | No. Panggil | Akses | Lokasi | Ketersediaan |
---|---|---|---|---|
202200116CL2 | 920 TOT m | Dapat dipinjam | Perpustakaan Kota Singkawang - RUANG UMUM | Tersedia |
202200117CL2 | 920 TOT m | Dapat dipinjam | Perpustakaan Kota Singkawang - RUANG UMUM | Tersedia |
Tag | Ind1 | Ind2 | Isi |
001 | INLIS000000000013132 | ||
005 | 20221206094356 | ||
007 | ta | ||
020 | # | # | $a 978-602-1634-37-0 |
035 | # | # | $a 0010-1222000002 |
040 | # | # | $a KBPUSIG$b ind$e rda |
041 | 0 | # | $a ind. |
043 | # | # | $a 20.3 |
082 | 1 | 4 | $a 920$2 [23] |
084 | # | # | $a 920 TOT m |
100 | 0 | # | $a oto Widyarsono, $e penulis$e oto Widyarsono, $e penulis |
245 | 1 | 0 | $a Melawan Dalam Volksraad : $b M.H. Thamrin dan Gerakan Nasionalis Kooperasi di Indonesia 1927 -1942/ Toto Widyarsono; editor, Tim Mata Padi. |
250 | # | # | $a cetakan pertama |
264 | # | 1 | $a Yogyakarta$ MataPadi Presindo,$c 2020 |
300 | # | # | $a xviii,112 halaman : $b ilustrasi ; $c 20 cm |
336 | # | # | $2 rdacontent |
337 | # | # | $2 rdamedia |
338 | # | # | $2 rdacarrier |
500 | # | # | $a Biografi Penulis : halaman 111 |
500 | # | # | $a Indeks : halaman 105 - 109 |
520 | # | # | $a Laporan Thamrin di Volksraad menggerakan pers Eropa dan dikutip secara luas oleh pers Amerika. Akibatnya, di Amerika timbul propaganda luas untuk memboikot Tembakau Deli. Pada tahun 1938, Thamrin berpidato di Volksraad menjelaskan posisi fraksinya yaitu, menuntut kemerdekaan Indonesia guna mencapai masyarakat Indonesia yang sempurna dan pemerintahan yang sebaiknya. Fraksi Nasional di dalam Volksraad bertujuan untuk mencapai Kemerdekaan Indonesia secepat mungkin, dan Fraksi Nasional mencapai tujuan dengan menggalakkan perubahan politik. Menuntut penghapusan segala perbedaan politik, ekonomi dan intelektual, serta menggunakan semua ikhtiar yang dipandang sah untuk maksud tersebut. Kalau kita mengikuti faktor-faktor yang mencetuskan pembentukan Fraksi Nasional maka akan jelas bahwa pembentukannya itu merupakan konsekuensi logic dari proses psikologis yang terjadi dalam dunia politik Indonesia.Bila sebelumnya ada orang yang mengatakan bahwa pemerintah Hindia Belanda membedakan perlakuan terhadap Nasionalis Ekstrem dan lunak, maka ternyata Belanda melakukan penggeledahan rumah tanpa pandang bulu, baik terhadap kalangan ekstrem maupun yang lunak. Kecurigaan pemerintah Hindia Belanda terhadap gerakan politik Indonesia pada hakikatnya meliputi seluruh lapisan Kaum Pergerakan tanpa perbedaan apa pun. Pandangan Thamrin seperti tersebut di atas menjernihkan duduk perkara penggolongan antar Kaum Pergerakan, baik yang ‘non’ (koperasi) dengan yang ‘co’ (operasi), atau yang ‘ekstrem’ dengan yang ‘lunak’. Pada dasarnya bagi Belanda, Kaum Pergerakan yang manapun adalah lawan Belanda. Dan, dalam hidup serta kiprah bagi negaranya ang kemudian berhasil merdeka, M.H. Thamrin membuktikan itu. |
650 | # | 4 | $a Sejarah, M.H. THAMRIN |
700 | 0 | # | $a Tim Mata Padi ,$e editor. |
850 | # | # | $a KBPUSIG |
990 | # | # | $a /0118CL2 |
990 | # | # | $a 2022/0118CL2 |
Content Unduh katalog
Karya Terkait :